Menguak Rahasia 7 Keajaiban Rezeki
Merengkuh
rezeki yang melimpah dan barokah dari Sang Maha Pemberi Rezeki niscaya menjadi
salah satu impian dan doa yang terus menerus dilantunkan. Dalam keheningan
Subuh atau dalam sepertiga malam, ketika kesunyian terasa begitu syahdu.
Dengan rezeki kita lalu bisa berbagi
: menyekolahkan anak yatim, memberangkatkan kedua orang tua umroh, atau mungkin
sekedar urunan membeli semen buat membangun perpustakaan umum di desa
kelahiran.
Dalam sajian kali ini, saya ingin mengajak
Anda semua berkelana : menapak-tilasi jejak-jejak 7 keajaiban rezeki yang
mungkin bisa kita singgahi. Sebelum berkelana lebih jauh, silakan diminum
dulu teh poci hangatnya.
Judul tulisan ini saya ambil dari
judul buku fenomenal karangan Ippho Santosa yakni 7 Keajaiban Rezeki. Isi buku itu sendiri bersifat timeless : selalu akan
relevan hingga akhir jaman. Di dalamnya, dibentangkan 7 pilar yang akan
menentukan jalan rezeki di hadapan hidup kita.
Dalam tulisan ringkas ini, saya
hanya akan mengeksplorasi 4 pilar keajaiban diantaranya (sebab 4 dimensi inilah
yang menurut amatan saya yang bersifat paling fundamental).
Keajaiban # 1 : Sidik Jari
Kemenangan. Pilar pertama ini berkaitan erat
dengan diri Anda sendiri. Setiap insan adalah unik. Setiap insan, termasuk
Anda, pasti punya “sidik jari kemenangan” yang telah tertanam dalam raga.
Tugas Anda adalah menelusuri potensi
kekuatan yang telah ada itu untuk menjelma menjadi “pembeda abadi” diri Anda :
semacam peran, prestasi, karya dan kontribusi unik yang bisa Anda pahat dalam
jejak kehidupan profesional Anda.
What are your unique talents? What
are your potential strenghts? Pertanyaan semacam ini akan membawa kita untuk
bisa merajut “pembeda abadi”. Lalu, pembeda inilah yang mesti dijelmakan
sebagai jembatan untuk merengkuh keberlimpahan rezeki yang barokah.
Kejaiban # 2 : Sepasang Bidadari. Ini semacam metafora untuk menyebut peran krusial “sepasang
bidadari” dalam jalan rezeki kita, yakni : ibunda tersayang dan istri tercinta
(atau suami kalau Anda perempuan).
Sungguh, tak ada yang lebih barokah
dan menggugah semangat selain doa khusyu yang dilantunkan oleh ibunda dan istri
tercinta (teriring doa bagi Anda yang telah ditinggal ibunda tersayang…).
Lantunan doa ibu agar sang anak yang
dibanggakan bisa menjemput rezeki yang halal dan berfaedah bagi keluarga.
Lantunan doa dari istri tercinta untuk keberkahan hidup Ayah demi masa depan
anak-anak tercinta.
Tidakkah lantunan doa sepasang
bidadari itu jauh lebih powerful dibanding 1001 buku motivasi? Tidakkah
lantunan doa khusyu itu bisa menejelma menjadi stimulator permanen yang akan
terus memperkaya jiwa dan semangat berkarya?
Keajaiban rezeki selalu penuh
misteri. Dan lantunan doa sang ibu serta istri tersayang bagaikan sepasang
bidadari di langit yang membukakan pintu keberkahan bagi jalan hidup kita.
Keajaiban # 3 : Pelangi Ikhtiar. Ketika pembeda abadi sudah dijahit, dan limpahan doa dari
sepasang bidadari terus berkumandang dengan syahdu; maka pelangi ikhtiar mesti
segera dikibarkan.
Itulah segenap jejak ikhtiar yang
harus terus di-pahatkan. Itulah setiap tapak usaha tanpa kenal lelah yang terus
berderap. Limpahan rezeki yang telah di-imajinasikan, memang harus segera
ditopang dengan ikhtiar nyata agar tak berhenti menjadi fatamorgana.
Ya, action konkrit mesti segera
dijejak-kan. Disinilah kemudian bias pelangi muncul, dalam warna-warni indah
bernama : ketangguhan mental, keuletan, dan ikhtiar yang istiqomah.
Keajaiban # 4 : Perisai Langit. Keajaiban berikutnya yang disebut dalam buku itu adalah
“perisai langit”. Sebuah perisai kokoh yang akan melindungi kita demi menuju
jalan rezeki yang barokah. Melindungi kita dari jalan rezeki yang hina, berlumuran
dosa, dan penuh dengan kenistaan.
Dan perisai yang kokoh itu hanya
bisa dibangun diatas niat mulia untuk terus menerus berbuat kebaikan, menebar
kemuliaan, dan senantiasa berkhidmat pada Yang Maha Menguasai Semesta.
Terus bersyukur, tekun beribadah, dan
rajin bersedekah adalah bahan baku yang mungkin harus selalu dimasak demi
hadirnya perisai langit yang tangguh.
Demikianlah, sodara-sodaraku, empat
pilar keajaiban rezeki yang patut direnungkan. Empat pilar inilah yang mestinya
bisa dijalankan secara simultan demi hadirnya keberlimpahan rezeki yang barokah
nan berfaedah bagi sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar